Jayapura, Kota (Gila) Bola

Category :

Siapa yang tidak kenal dengan Titus Bonai, Patrich Wanggai, Octo Maniani atau bahkan yang senior Boaz Salossa? Mereka merupakan produk atlit sepakbola dari tanah Papua, khususnya Titus Bonai dan Boaz Salossa pemain dari Persipura Jayapura.

Beberapa bulan lalu, ketika menginjakkan kaki di tanah Jayapura, beberapa kali melewati stadium kebanggaan warga Jayapura yaitu Stadium Mandala, home based dari Persipura Jayapura, sang Mutiara Hitam.

Tidak ada sepintas pikiran saya untuk mencoba menonton sepakbola di Stadium itu, mengingat betapa rusuhnya ketika ada pertandingan sepakbola di kota asal saya, yup lempar batu, terobos pagar, kerusuhan paska pertandingan, segala itu yang membuat tidak tertarik dengan liga lokal.

Tetapi ada sesuatu yang berbeda disini, setiap akan diadakan pertandingan Persipura di Mandala, animo warga sungguh hebat, bisa di bilang Gila!

Sekolah dipercepat pulangnya, agar siswa/guru dapat menonton, begitu juga dengan perkantoran, ada semacam "izin khusus" untuk menonton pertandingan, termasuk kantor kesehatan saya.

Beberapa kali di ajak untuk menonton, tapi ah.. Tidak tertarik, takut rusuh, dalam pikiran saya.

Sampai satu saat ada pertandingan AFF antara Persipura yang mewakili Indonesia  Arbil FC mewakili Iraq.

Ya boleh lah sekali-kali, bersama teman kantor, termasuk kepala kantor :p. Sekali lagi animo sungguh luar biasa, anak kecil - dewasa, laki2-perempuan, suku asli - pendatang, semua berbondong - bondong ke stadium Mandala. Seperjalanan menuju Stadium penuh dengan penjual atribut merah Hitam khas Persipura.

Begitu sampai, stadium penuh, bahkan sampai meluber tanpa tempat duduk. Dan ada satu lagi yang membuat saya tercengang, landscape sekitarnya. Stadium Mandala ini di keliling oleh bukit dan laut, langit yang super biru, burung yang sesekali terbang melintas lapangan hijau... sungguh indah.

Sayang Persipura kalah, tapi ada yang beda disini... Tidak ada amukan supporter, tidak ada caci-makian terhadap lawan, tidak ada rona ketidak puasan supporter. Semua penonton pulang dengan tertib, berjalan bersama, semacam long march ke kota. Saling membahas jalannya pertandingan, bercanda, tidak ada perasaan was-was sama sekali terhadap keamanan...

Satu hal terpenting yang tidak didapat ketika menonton langsung di kota asal saya.

Selain melihat pertandingan langsung, disini sering diadakan nonton bareng ketika Persipura bermain. Bahkan, ketika saya menonton tv di rumah, jika Persipura membuat gol, terdengar banyak sekali yang teriak2 bahkan memasang petasan! Sungguh luar biasa pencinta bola ini...

7 bulan saya di papua, saya sudah menjadi fans dari Persipura, A.K.A Persipura Mania...


Published with Blogger-droid v2.0.1

Penembakan orang tidak di kenal (sigh...)

Category : , ,

Sudah lama tidak di update blog ini, baru kepikiran untuk share penembakan di dekat Perbatasan RI-PNG.

Jadi pagi ini dimulai dengan rencana pengiriman 4 lembar berukuran 4m kayu untuk perbaikan kantor karantina kesehatan di Perbatasan RI - PNG.

Kebetulan pembuat kayu adalah ibu angkat, tmpt gw menginap. krn ukuran yg besar, gw meminta bantuan truk TNI yg kebetulan akan lewat siang.

Sekitar jam 13.30 truk datang dan mengambil kayu titipan, dan gw berencana mengikuti di belakang mengendarai ambulans. Tapi entah kenapa, gw ragu banget untuk ke perbatasan, toh tinggal di taro aja itu kayu, jam segini perbatasan sudah sepi.

Setelah tertinggal setengah jam, akhirnya dengan ragu tetap ke perbatasan karena kepikiran nasib itu kayu.

Setelah melewati pos TNI sebelum perbatsan, berpapasan dengan motor TNI, ngebut! Dengan muka sangat serius, masih tdk berpikiran apa2. Sampai berpapasan dengan pengendara motor membonceng anak menangis, yg berteriak: dok! Berputar!! Ada penembakan!!! Serrrr adrenalin rush! Pengendara: "Tadi saya dengar! Tembakan di jalan sblm perbatasan, banyak tembakannya".

Untuk keamanan semua gw ajak ke pos TNI yg td dilewati. Sampai di pos, berbicara dengan komandan kompi mengenai keadaan, ternyata TNI yg tadi bermotor hampir menjadi korban penembakan, pantes...

Langsung di berangkatin satu truk dengan persenjataan lengkap plus penembak bersiap di atas truk.... Dan kayu gw di dalem tu truk -__-"

Telp ke teman kantor yg standby di perbatasan tp ga ada sinyal, akhirnya nelp orang kantor induk, melaporkan keadaan.

Sepertinya rencana Kantor Kesehatan Pelabuhan meresmikan klinik VCT untuk pemeriksaan HIV-AIDS yang rencananya dihadiri bapak DirJen akan di tinjau ulang, padahal klinik ini ke depannya akan sangat berguna untuk masyarakat perbatasan, tapi apa daya...

Dan kali tadi gw berangkat ke perbatasan lebih cepat 5 menit, bakal berbeda ceritanya...


Alhamdulillah, alhamdulillah masih di lindungi...


Published with Blogger-droid v2.0.1

klik dibawah